Kamis, 30 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 20

Episode 20


"Aku kemaren mabuk lagi, dan tidak sengaja....." kata si remaja
"Membunuh istriku" kata si pria tua
"Tunggu, apa?" kata si ibu
"Bagaimana bisa" kata si anak
"Akhir-akhir ini, portal eror, katanya istriku ingin menjenguk kalian, malah muncul dekat bar" kata si pria tua
"Darimana kau tahu dia muncul di dekat bar" tanya si anak
"Aku melihatnya" kata si gadis
"Tapi apalah daya" lanjut si gadis
"Kami turut berduka" kata si ayah
---
Tok tok tok
"Siapa itu" kata si ibu
"Biar aku saja yang membuka" kata si ayah
Ternyata itu adalah bosnya
"Ini sedekah dari kami" kata si bos
"Tapi darimana anda mendapatkan uang ini" tanya si ayah
"Ini adalah uangmu" kata si bos
"Tunggu, berarti..." kata si ayah
"Ya, selama ini aku menyamar menjadi supir taksi yang selalu kamu naiki" kata si bos
"Terimakasih banyak, mau masuk" kata si ayah
"Oh, maaf saya tidak bisa, saya masih ada kesibukan" kata si bos
"Baiklah" kata si ayah
--
"Ada apa yah" kata si anak
"Kita dapat uang" kata si ayah
"Alhamdu lillah" kata si ibu
--
"Ya akhirnya kita bisa tenang" kata si pria tua
"Ya" serentak orang yang ada di rumah itu
----
Bagian Spesial
----
"Perlukah kita tamatkan cerita ini" tanyaku ke keluarga itu
"Seharusnya tidak, tapi kami rasa season 2 ini sudah cukup" kata si anak
"Baiklah" kata ku
---
Saya selaku pembuat cerita ini, menyatakan bahwa cerita ini

Tamat


Terimakasih telah membaca cerita ini, kalau ada kesempatan, ada season 3 nya

Kuis


Ini adalah kuis terakhir dari kami

Siapa yang membuat portal

Rabu, 29 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 19

Episode 19


Semuanya menjadi tenang sejak saat itu. Waktu pun terus menerus berlalu. Hingga Idul Fitri.

Sepulang dari masjid, keluarga ini dikejutkan dengan banyak makanan dan cemilan di meja didepan sofa.

"Siapa yang meletakkan ini" tanya si anak
"Kita semua kan pergi ke masjid, siapa juga dari kita yang bisa meletakkan ini" kata si ayah

Tiba-tiba muncul si remaja.
"Kau yang menyediakan ini" tanya si anak
"Tidak, aku hanya mengantarkan kesini. Bukan aku yang membuatnya" kata si remaja
"Lantas, siapa?" tanya si anak lagi
"Mereka" kata si remaja

Dan muncullah si pria tua, si gadis, dan teman si remaja
"pria tua itu bagian resepnya, temanku mencari bahan-bahannya ditoko, dan pacarku yang memasak itu" kata si remaja
"Jadi adil gitu" kata si ayah

"Ayo kita duduk" kata si ibu
Mereka pun duduk sambil nonton tv dan sambil makan cemilan
"Ini enak sekali" kata si anak

"Aku jadi teringat kita duduk disini saat awal ramadhan" kata si pria tua

"Ngomong-ngomong, kok dia bisa jadi baik ya" kata si anak melirik si remaja

"Sebenarnya......" kata si remaja

Bersambung

Aku jadi teringat kita duduk disini saat awal ramadhanAku jadi teringat kita duduk disini saat awal ramadhan

Selasa, 28 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 17

Episode 17


"Orang-orang ini adalah yang berkaitan dengan si remaja, kecuali si pria tua ini, dia adalah anak kita dimasa depan" kata si ibu
"Oke" kata si ayah
Allahu Akbar, Allahu Akbar
Sudah terdengar azan ashar
"Kami pulang dulu, ya" kata teman si remaja dan si gadis
"Silahkan" kata si pria tua
"Tunggu, kau tinggal disini?" kata si ayah
"Tidak, aku juga punya rumah" kata si pria tua
"Lantas, mengapa kau tetap disini?" kata si ayah
"Aku sedikit bingung, orang yang sama, tapi sifatnya bisa berbeda, berbeda denganku, berbeda dengan si remaja" kata si pria tua
"Ah sudahlah, aku pulang dulu" lanjut si pria tua
"Oke" kata mereka
Rumah menjadi sunyi
"Nak, ayo bangun" kata si ibu
Si anak pun bangun.
"Ada apa" kata si anak
"Sudah Ashar" kata si ibu
Si anak pun pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah itu si ayah.
Si anak shalat di kamarnya, setelah shalat dia kembali ke ruang tamu.
"Apa yang akan kukerjakan setelah ini" tanya si anak kepada dirinya sendiri
"Bantu ibu dirumah saja" kata si ibu yang masih duduk disofa

Bersambung

Apa yang akan kukerjakan setelah ini

Minggu, 26 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 16

Kuis


Jawaban : Kameramen
Penjawab : -

Episode 16


"Sambil membawa si remaja tadi, aku melihat dia membawa pisau ditangan kirinya, kemudian terlepas dan tiba-tiba dia tersadar." lanjut si gadis
"Tunggu, pisau?. Apakah pisau itu sudah berdarah?" tanya si pria tua
"Aku tidak bisa melihat kiri-kanan karena gelap, aku hanya bisa melihat ke depan. Karena rumahku lurus saja dari gang disana." kata si gadis
"Mengapa memilih gang, padahal ada jalan, jalannya itu terang" kata teman si remaja
"Sekali-kali" kata si gadis
"Kok jadi begini masalahnya, ruwet bener" kata si ibu
Tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti. Si ayah terlihat keluar dari mobil itu dan memberi uang.
"Assalamu Alaikum" kata si ayah sambil membuka pintu
"Wa alaikum salam" kata mereka serentak sambil menengok kebelakang.
"Ayo sini, duduk, masih ada jarak disofa" kata si ibu sambil memindahkan kepala si anak ke pangkuannya
"Ah, tidur ternyata" kata si ayah
"Biarkan saja, lagipula kita puasa, dia juga puasa" kata si pria tua
"Siapa sebenarnya orang-orang ini?" kata si ayah

Bersambung

Kamis, 23 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 15

Episode 15


Sang ibu pun pergi ke kamar si anak, dan si ibu melihat seorang gadis.
"Saya kira dirumah ini orangnya tidak ada" kata si gadis
"Darimana kamu muncul" tanya si ibu
"Tadi aku ke rumah pacarku, ternyata tidak ada di ruang tamu, aku pun masuk ke dapur dan melihat portal dan tadi aku sempat menjatuhkan lemari itu, namun kuletakkan ketempat semula" kata si gadis
"Mari ke ruang tamu" kata si ibu
"Hai" kata teman si remaja
"Kau ada disini?" kata si gadis
"Sudah daritadi" kata teman si remaja
"Kalian saling kenal?" kata si ibu
"Ya iyalah, dia itulah yang kita bicarakan tadi" kata teman si remaja
"Pacar si remaja?" kata si pria tua sambil terkejut
Si anak pun terbangun
"Ada apa" tanya si anak
Si anak pun melihat si gadis
"Sepertinya aku pernah melihatmu, tapi dimana ya" kata si anak
"Aku belum pernah melihatmu" kata si gadis
"Astaghfirullah aku baru ingat, aku pernah jalan-jalan ke sekolah si remaja, saat guru menjelaskan pelajaran tentang pacaran itu, si remaja ngobrol denganmu" kata si anak
"Itu kapan ya?" tanya si gadis
"Sepertinya kelas 2 SMP" kata si anak
"Oh itu, aku masih ingat. Saat itu dia mengejek guru dengan bercerita kepadaku" kata si gadis
"Apa yang dia katakan" tanya si pria tua
"Orang itu terlalu banyak bicara, katanya" kata si gadis
"Hadeh, nih orang sudah kelewatan" kata si anak
"Kalian berapa lama pacaran" tanya si ibu
"Sudah 4 tahun" kata si gadis
"Aku baru ingat lagi, katanya dia ketemu dirimu di bar, saat dia mabuk" kata si anak
"Itu benar-benar salah" kata si gadis
"Lalu?" kata si anak
"Saat itu aku pulang dari tarawih" kata si gadis
"Masya Allah, di bulan Ramadhan lagi" kata si anak
"Jalan antara masjid dan rumahku melewati bar, ketika itu aku melihat orang sempoyongan, kubawa pulang, dan orang itu adalah si remaja" kata si gadis

Bersambung


Kuis


Apa pekerjaan si ayah?

Rabu, 22 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 14

Episode 14


"Tapi kali ini bukan kita yang menegurnya" kata teman si remaja
"Lantas siapa" kata si anak
"Pacarnya itu" kata teman si remaja
"Aku ini rumahnya bersebelahan dengan pacarnya, tapi aku merahasiakan itu darinya" lanjut teman si remaja
"Aku melihat akhir-akhir ini si pacarnya itu sudah berubah menjadi seseorang yang baik. Mungkin saja dia bisa merubah sifat temanku ini" lanjut teman si remaja ini
"Baiklah, kita akan memanggilnya, tapi tidak sekarang. Aku benar-benar mengantuk" kata si anak
Si anak pun tidur lagi dengan nyenyak.
"Anak ibu ini cerdas ya, padahal dengan melihat dirinya yang di masa depan jauh berbeda" kata teman si remaja
"Aku juga bingung, bagaimana dirinya bisa sejahat itu" lanjut teman si remaja
"Katanya aku punya ponsel padahal tidak, aku adalah termasuk keluarga yang kurang mampu, setiap hari, banyak yang ku pinta ke pacar temanku ini. Dulu dia tidak mau memberikan apa-apa. Sekarang, malahan dia ingin memberikan semuanya" kata teman si remaja
"Mungkin dia sudah membenci temanmu itu dan dia mencoba mendekatimu" kata si ibu
"Aku tidak pantas dicintai. Sudah ku bilang aku termasuk keluarga kurang mampu" kata teman si remaja
"Mungkin dia melihat dari sisi yang lain. Misal kamu sering ke masjid" kata si ibu
"Aku memang sering ke masjid tapi aku hanya menggantikan posisi ayahku" kata teman si remaja
"Memangnya apa pekerjaan ayahmu" kata si ibu
"Ayahku adalah penjaga masjid, 1 jam sebelum waktu shalat, beliau sudah ada di masjid untuk mempersiapkan semuanya. Tapi sayangnya, 2 minggu lalu beliau meninggal, dan aku yang menggantikan posisi beliau" kata teman si remaja
"Kami turut berduka" kata si pria tua
Sesaat kemudian terdengar teriakan "Assalamu Alaikum"
"Suaranya dari kamar anak anda" kata teman si remaja

Bersambung

Selasa, 21 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 13

Episode 13


"Kenapa dia tidak bilang-bilang" kata si ibu
"Mungkin dia terlalu sibuk, mengubah beberapa orang" kata si pria tua
Teman si remaja terbangun dan berkata "Kata siapa temanku berubah"
Si anak mendengarnya dan berkata "Pantesan dia masih melakukan hal yang tidak baik"
"Duduk disini" kata si ibu sambil sedikit kekanan dan memindahkan anaknya ke ujung sofa
"Memangnya kenapa dia tidak bisa berubah" tanya si ibu
"Ya, dia itu orang yang keras kepala. Sudah dilarang jangan mabuk oleh ibunya, masih saja. Dan ketemu seorang gadis yang bersifat tidak baik juga. Itulah yang membuat sifatnya sangat jahat" kata teman si remaja
"Dia pernah mengatas namakan dirimu, untuk memberi tahu pekerjaannya yang menghasilkan uang palsu itu" kata si anak dengan suara yang lemah
"Memangnya apa katanya" tanya teman si remaja
"Dia melihatmu main permainan di ponsel mu, lalu dia katanya terinspirasi oleh permainan itu" kata si anak
"Aku punya ponsel saja tidak" kata teman si remaja
"Haduh, benar-benar membuat kesal, si remaja ini" kata si anak
"Aku punya ide" kata teman si remaja
"Apa itu" tanya si anak
"Beri dia pelajaran" kata teman si remaja
"Sudah 3 kali yang fisik, 1 kali verbal. Sia-sia kita memberi dia pelajaran" kata si anak

Bersambung

Senin, 20 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 12

Episode 12


Terdengar suara langkah di kamar si anak, ketika dia menghadap kebelakang, ternyata ada teman si remaja di kamarnya. Teman si remaja langsung kabur ke ruang utama. Terjadilah kejar-kejaran. Namun si ibu melihat teman si remaja itu lari dan dihalangi. Dan kemudian teman si remaja itu ditinju di perut dan pingsan. Si anak akhirnya muncul di ruang utama, dia sangat kelelahan, kemudian dia duduk disofa.
"Biarkan dia istirahat" kata si pria tua
Si anak pun tertidur. Si ibu pun kembali duduk di sofa.
"Melihat anakku, aku teringat pertanyaanku bulan lalu" kata si ibu
"Memangnya apa pertanyaannya?" tanya si pria tua
"Siapa yang membuat portal itu" kata si ibu
"Aku" kata si pria tua
"Apa" kata si ibu dengan suara sedikit nyaring
"Sstt.... Jangan terlalu keras, pelankan suaramu, nanti tidur anakmu terganggu" kata si pria tua
"Aku melihat dirimu sangat perhatian dengan anakku, memangnya, siapa dirimu" tanya si ibu
"Ya, anakmu sudah tahu, bahwa aku adalah dirinya dimasa depan. Karena aku meninggalkan surat di lemari itu sebelum aku mundur dan nyasar ke kota tadi." kata si pria tua

Bersambung

Ya, anakmu sudah tahu, bahwa aku adalah dirinya dimasa depan. Karena aku meninggalkan surat di lemari itu sebelum aku mundur dan nyasar ke kota tadi.

Minggu, 19 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 11

Kuis


Jawaban : B. Teras
Penjawab : Adimas Fransdika

Episode 11


"Oh, gitu" kata si ayah
"Aku baru tau ayah kerja disini, ayah cuman bilang 'Ayah pergi kerja dulu ya' tapi ayah gak bilang ayah kerja disini" kata si anak
"Oh tentang itu, maaf ayah gak bilang, karena ayah luar biasa sibuk disini, ayah pergi dulu" kata si ayah
"Tunggu, ayah bekerja sebagai apa" tanya si anak
"Kameramen" teriak si ayah sambil berjalan
"Pantas gak terlihat di tv" kata si anak
"Kita pulang ya" kata si ibu
"Baiklah" kata si anak
Mereka pun kembali ke rumah, ketika si anak membuka pintu, dan ternyata sampah berserakan dimana-mana.
"Jangan lagi" kata si anak
Si anak pun mulai bersih-bersih, sementara si ibu dan si pria tua duduk disofa.
"Pintar sekali anakmu" kata si pria tua
Sementara itu
"Kalau bukan si pria tua, bukan juga ayah, lantas, siapa yang membuang sampah sembarangan ini" kata si anak dalam hati
"Jangan-jangan" katanya
Secara tiba-tiba dia melepas sapu. Hal tersebut membuat terkejut sang ibu dan si pria tua. Dan mereka melihat si anak lari ke kamarnya.
"Yang benar saja" kata si anak
Lemari jatuh, sampah berserakan lebih banyak dari di ruang tamu.
Dan dia melihat tepung di atas lemari.
"Jangan-jangan, ini perlakuan teman si remaja"

Bersambung

Kamis, 16 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 10

Episode 10


"Nah, mungkin ruangan itu yang dimaksud orang itu" kata si anak sambil menunjuk satu-satunya ruangan di sana
"Mungkin" kata si ibu
Dan kata penjaga lobby tadi benar. Memang ada si pria tua.
"Padahal kau ditarik dari portal, bagaimana kau bisa muncul disini" kata si anak
"Kau sudah tahu kan, portal bisa menembus ke pusat kota. Sebenarnya aku tidak ditarik, aku sengaja mundur karena ingin pulang ke rumah, ternyata malah ke pusat kota" kata si pria tua
"Kasian sekali anda, oh ya, kenapa dirumahmu sampah berserakan" kata si anak
"Istriku suka sekali buang sampah sembarangan, tapi dia malas keluar rumah, padahal tempat sampah sudah ada di teras" kata si pria tua
"Masih banyak yang ingin ku tanyakan, jadi lebih baik kita pulang" kata si anak
Mereka pun keluar dari ruangan tersebut. Tapi sesampainya di lobby, mereka bertemu dengan si ayah.
"Sedang apa kalian disini?" tanya si ayah
"Kami hanya mencari orang ini" kata si ibu sambil melirik ke arah pria tua

Bersambung


Kuis


Tanpa melihat episode sebelumnya, jawab pertanyaan di bawah ini

Si anak ingin menyelidiki si pria tua, dan ia masuk portal. Dimanakah ia keluar?
A. Teras
B. Kamarnya
C. Pusat Kota

Rabu, 15 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 9

Episode 9


"Kau memang pantas untuk beristirahat" kata si ibu
Si ibu yang nonton berita di tv mendengar berita baru.

Pemirsa
Kami telah menemukan seseorang. Kemungkinan ini orang hilang. Kami tidak bisa menjelaskan secara detail. Lihat saja foto orangnya.

"Hah, itu si pria tua tadi" kata si anak
"Aku baru tahu, portalku mengarah kekota di waktu yang sama" lanjut si anak

Hubungi nomor dibawah ini jika anda kehilangan orang.

"Ibu telponkan, ya" kata si ibu

Si ibu pun menelpon nomor yang ditampilkan televisi

"Halo" kata si ibu
"Ya" kata orang di telepon
"Dimana kami bisa bertemu orang yang ditelevisi itu, kami kehilangan orang, dan wajahnya sama persis seperti foto" kata si ibu
"Baiklah, anda bisa ke pusat kota, disana ada persimpangan, belok kanan" kata orang di telepon
"Baiklah, terima kasih. Saya tutup telponnya" kata si ibu
"Baiklah"

Mereka pun pergi ke pusat kota, baru separuh jalan, azan dzuhur sudah terdengar. Kebetulan masjid sangat dekat dengan mereka.
"Bagaimana kalau kita shalat dulu" kata si anak
"Baiklah" kata si ibu
Mereka pun pergi ke masjid. Setelah mereka shalat, mereka melanjutkan perjalanan.

Beberapa Menit Kemudian


Mereka telah sampai didepan gedung berita. Mereka pun memasuki gedung tersebut.

"Ada yang bisa saya bantu" kata penjaga lobby
"Kami kehilangan orang, dan berita pagi tadi menampilkan foto yang sama persis dengan orang yang kami cari" kata si ibu
"Anda bisa pergi kesana" kata penjaga lobby sambil menunjuk arah kiri menurut sudut pandang si anak dan si ibu

Bersambung

Selasa, 14 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 8

Episode 8


Si anak pun masuk dalam portal dan muncul dari depan pintu rumahnya.
"Hm, memangnya berapa portal yang dibuat orang ini" kata si anak
Dia melihat sekeliling dan gedung-gedung hancur.
"Kalau ini masa depan bukan masa lalu, kenapa seperti kota lama, ya?" tanya si anak dalam pikirannya
"Ah sudahlah, lebih baik aku masuk kerumah" kata si anak lagi
Ternyata rumahnya juga terlihat hancur, dan letak-letak benda berbeda padahal letak ruangan nya sama dengan yang dulu. Sampah-sampah berserakan disetiap ruangan.
"Hadeh, kotornya tempat ini" kata si anak
Si anak pun membersihkan semua ruangan, ternyata si pria tua tadi tidak ada di rumah
"Hm, aneh" kata si anak
Si anak masuk portal lagi. Dia pun pergi ke ruang tamu dan melihat ibunya nonton tv. Serta ibunya juga melihat si anak.
"Kenapa lama?" tanya si ibu
"Dirumah, sampahnya benar-benar berserakan dimana-mana, terpaksa aku yang membersihkannya, jadi aku butuh istirahat" kata si anak
"Duduk sini" kata ibunya
"Bagaimana dengan pria tua tadi?" tanya si ibu
"Dia tidak ada dirumah" kata si anak
"Hah?. Tidak ada" kata si ibu
"Ya, karena sampah ada di setiap ruangan, pasti aku melihat orang itu jika dia ada" kata si anak
"Besok aja deh ngelanjutin mencarinya" lanjut si anak

Bersambung

Senin, 13 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 7

Episode 7


Dan si pria tua tersebut ditarik dari belakang lemari dan kembali dalam portal.
"Hampir saja, itu tadi mengagetkanku" kata si anak
"Lebih baik kamu tidur lagi" kata si ibu
Si anak pun tidur lagi dan si ibu mulai bekerja di rumah.

Di Pagi Harinya


"Bu, boleh gak aku menyelidiki yang tadi" kata si anak
"Pria tua tadi" kata si ibu
"Iya" kata si anak
"Baiklah, tapi hati-hati ya" kata si ibu
"Iya, bu" kata si anak
Si anak pun ke kamarnya, pertama-tama dia menyelidiki lemarinya, ternyata di belakang lemari ada pintu yang mudah dibuka. Kemudian dia melihat kertas didalam lemari itu yang tulisan dikertas itu, sangat mirip dengan tulisan nya sendiri. Tulisannya adalah...

Hai
Kamu pasti terkejut melihatku di lemari tadi. Tenang, itu dirimu yang berumur. Baiklah, aku lupa umurku berapa. Lebih baik kau datangi aku, karena aku butuh sekali pertolongan.
Tertanda,
Si Pria Tua

"Ternyata di masa depan tulisanku tidak pernah berubah, he he. Lebih baik kubantu diriku sendiri. Lumayan bisa melihat wajahku secara jelas. Kalau kalau dimasa depan gak ada cermin. Hehe" kata si anak

Bersambung

Minggu, 12 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 6

Kuis


Jawaban : B. 2.000.000
Penjawab yang benar : Adimas Fransdika

Episode 6


"Bagaimana kalau dikamar anak kita" kata si ibu
"Terserah ibu saja deh" kata si anak
Mereka pun pergi ke kamar si anak. Mereka melihat kamarnya acak-acakan. Mereka membersihkannya sebentar, dan mengembalikan semuanya ke tempat asalnya kecuali satu, yakni lemari yang tetap saja diam disana.
"Mengapa lemari itu dibiarkan disana" tanya si ayah
"Hanya untuk jaga-jaga" kata si ibu dan anak
Mereka pun shalat.
Setelah mereka shalat, mereka pun tidur dikamar masing-masing.

Keesokan Harinya


Setelah sahur dan shalat subuh, si anak berencana ingin jalan-jalan, namun pintu masih terkunci.
"Kalau aku masuk portal lagi, nanti ditutup lagi" kata si anak dalam hati
Si anak pun membatalkan rencananya dan tidur lagi. Namun dia melihat lemari bergetar, ketika dibuka......


Muncullah seorang pria tua dari lemari itu. Si anak pun kaget, si ibu yang dikamarnya ikut kaget. Si ibu pun melihat anaknya ketakutan sementara ada si pria tua yang muncul dari lemari yang sudah lama berada disana.
"Siapa itu" kata si anak
"Ibu juga tidak tahu" kata si ibu

Bersambung

Kamis, 09 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 5

Episode 5


"Ngomongin ayah, ayah dimana ya" kata si anak
"Oh ya, ibu juga mencari ayah" kata si ibu
Tiba-tiba ada mobil singgah di depan rumah mereka, dan ternyata si ayah keluar dari mobil tersebut.
"Oke, jangan-jangan ayah selingkuh" kata si ibu
"Jangan berburuk sangka dulu" kata si anak
Ternyata si ayah memberi uang ke supir
"Ya Allah, Taksi udah mewah ya?" kata si ibu
"Assalamu alaikum" kata si ayah
"Wa alaikumus salam" kata si ibu dan si anak
Mereka pun duduk di sofa yang berada di ruang tamu dan mereka menyalakan televisi. Sementara si ayah mandi, si ibu dan si anak ngobrol-ngobrol sampai malam hari.

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami telah mengadakan sidang isbat, dan 1 ramadan jatuh pada besok hari, jadi malam ini, dipersilahkan shalat tarawih. Was salamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

"Tahun ini puasa kita bukan double, tapi triple, sanggup gak?" kata si ibu
"Insya Allah sanggup" kata si anak

Si ayah sudah selesai mandi dan berwudhu, sekarang giliran si ibu yang mandi.

"Bagaimana harimu, nak" tanya si ayah
"Hariku luar biasa, bagaimana dengan hari ayah?" kata si anak
"Hari ayah seperti biasa. Oh ya, ada berita apa?" kata si ayah
"Besok 1 Ramadan" kata si anak
Si ibu sudah selesai mandi.
"Wih cepat sekali" kata si anak
"Sekarang, mandilah" kata si ibu
"Baiklah bu" kata si anak
Si anak pun ke kamar mandi. Sementara itu si ayah dan si ibu ngobrol-ngobrol.
"Anak kita berkata bahwa dia sanggup berpuasa walau pun puasanya triple" kata si ibu
"Bagus dong" kata si ayah
Si anak keluar dari kamar mandi.
"Bagaimana kalau kita shalat berjamaah" kata si anak
"Ide yang bagus" kata si ayah

Bersambung


Kuis


Alhamdulillah, Kuis Bisa diadakan lagi, sekarang
tanpa melihat episode sebelumnya, jawablah pertanyaan dibawah ini

Berapakah hutang bersih si ibu dari rentenir
A. 2.200.000
B. 2.000.000
C. 5.000.000

Hadiahnya seperti season dulu (jika benar).
Jawabannya komen aja, jawaban yang benar akan ada di episode 6 nanti (hari senin).

Rabu, 08 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 4

Episode 4


Si anak kecil teringat yang dilakukan ibunya. Kemudian dia menendang si remaja di perut, sementara mereka tukar tempat. Terdengar suara yang membuat si remaja lengah. Dia melakukan spear, dan mereka pun terdorong ke portal, dan mendorong lemari yang menghalangi portal. Si ibu melempar guling ke si remaja dan dia terdorong ke portal. Kali ini, portal benar-benar di amankan.
"Ibu beritahukan, itu bukan guling" kata si ibu
"Itu temannya, untung ibu masih bisa" lanjut si ibu
"Mungkin dia bohong" kata si anak
"Pekerjaan resminya, penculik anak, kemudian dia jual. Kau beruntung karena selamat" kata si ibu
"Oh ya, uang yang dia berikan itu uang palsu" lanjut si ibu
"Aku kira dia sudah taubat" kata si anak
"Ah sudahlah" lanjut si anak
Tok tok tok
Pintu berbunyi lagi
"Kali ini giliranku" kata si anak
Si anak membuka pintu
"Ternyata ada kesalahan" kata rentenir
"Kesalahan apa?" kata si anak
"Ternyata tagihan sudah dibayarkan oleh ayahmu, dan sudah lunas" kata rentenir
"Terima kasih" kata si anak
Si anak kembali ke kamarnya
"Ada apa" tanya si ibu
"Tagihan kita sudah lunas" kata si anak
"Siapa yang membayarnya?" tanya si ibu lagi
"Ayah" kata si anak

Bersambung

Selasa, 07 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 3

Episode 3


"Aku sudah dapat pekerjaan, dan aku jadi kaya" kata si remaja
"Alhamdulillah" kata si anak
"Nah, kebetulan ada lebihan 5 juta, saya berikan kepada kalian" kata si remaja
"Terima kasih, nak" kata si ibu
"Sekarang, saya mau pergi dulu ya" kata si remaja
"Silahkan" kata si ibu
"Eh, tunggu!" kata si anak
"Memangnya kenapa?" tanya si ibu
"Aku ingin tahu apa pekerjaannya, jadi aku ikut dia, ya, bu" kata si anak
"Silahkan, tapi hati-hati ya!" kata si ibu
Mereka pun masuk portal, dan sudah tiba di rumah si remaja. Rumahnya luar biasa mewah.
"Kenapa kau ikut?" tanya si remaja
"Aku ingin tahu pekerjaanmu" kata si anak
"Kita duduk dulu, karena ceritanya cukup panjang" kata si remaja
Mereka pun duduk di sofa.
"Aku punya teman, dia punya hp android. Kataku 'Boleh gak aku melihat-lihat', katanya 'silahkan'. Aku menemukan sesuatu. 'Apa ini' kataku, 'oh itu, itu game yang populer saat ini'. Kulihat di awal bertuliskan 'anda mendapatkan 99 juta koin'. Ku lihat game nya, cuman orang yang berjualan tahu bulat. Ku coba peruntunganku dalam pekerjaan itu. Ternyata dalam dua tahun, aku mendapatkan 99 juta." kata si remaja
"Wow, terima kasih sudah memberitahukanku" kata si anak
"Oh ya, aku pulang dulu, ya" kata si anak
"Silahkan" kata si remaja
Ketika si anak ingin pulang, ternyata portal di rumahnya terhalangi lemari, dia tidak bisa menembusnya
"Bu?" kata si anak
Namun si ibu tidak menjawab. "Aneh, padahal saat gedung roboh, aku bisa mendengar suaranya, tidak mungkin ibu tidak mendengarnya, kecuali.... Ibu tidak ada di kamarku. Keadaan mulai aneh, jangan-jangan......" kata si anak
Si remaja mendekati si anak kecil dari belakang.

Bersambung

Senin, 06 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 2

Episode 2


"Ayo lah bu, jujurlah" kata si anak
"Baiklah, ibu akan jujur, tapi, ibu hanya akan bercerita di kamar mu" kata si ibu
Mereka pun pergi ke kamar si anak.
"Itu seorang rentenir" kata si ibu
"Apa?" kata si anak yang kaget
"Selama 2 tahun kita didalam portal, tagihan jalan terus" kata si ibu
"Mengapa Rentenir?" tanya si anak
"Dulu ibu ingin meminjam uang ke tetangga, tapi mereka tidak mau meminjamkannya, terpaksa ibu berhutang ke rentenir" jawab si ibu
"Bukankah mereka sering riba" kata si anak
"Apa itu Riba?" tanya si ibu
"Riba memiliki dua arti, tapi aku beritahukan salah satunya. Riba adalah melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok dan yang ditetapkan kepada peminjam, seperti ibu. Memangnya berapa ibu meminjam uang kepada mereka?" jawab si anak sekaligus bertanya
"Ibu hanya meminjam uangnya Rp. 2.000.000, dan ibu mengatakan bahwa ibu akan bayar 1.000.000/tahun, ternyata tahun ini mereka berkata bahwa tagihan ibu 2.200.000" kata ibu
"Nah, itulah riba, mereka melebihkan pengembalian pinjaman sebesar 10%" kata si anak
Tiba-tiba ada seseorang yang muncul dari portal. Si ibu pun terkaget-kaget, namun si anak berkata "Hai, kak".
"Siapa itu" kata si ibu
"Oh, itu, dia diriku yang berumur 18 tahun" kata si anak
"Ada apa kau kesini" lanjut si anak

Bersambung

Minggu, 05 Juni 2016

Semakin - Season 2 - Episode 1

Kuis


Pemberitahuan
Kuis di season ini akan ditiadakan. Sementara itu, jawaban kuis season lalu hanya berupa 'keywords'

Kunci: Portal, Gedung Roboh, Kota Lama, Tamparan

Episode 1


"Bu, aku ingin sekolah" kata si anak
"Ayolah, kau sudah berumur 8 tahun, lagipula masih libur musim panas kan?" kata si ibu
"Oh iya, ya. Namun aku butuh teman, bu" kata si anak
"Teman?. Ibu rasa gak usah deh. Setelah ibu masuk portal, kalau kamu berteman, ibu yakin kamu akan menyesal" kata si ibu
"Mengapa, bu?" tanya si anak
"Ibu tidak bisa memberitahukan itu sekarang, nak" jawab si ibu
"Baiklah" kata si anak
"Tok tok tok"
Seseorang mengetuk Pintu
"Ibu saja" kata sang ibu
Sang ibu pun membuka pintu dan ternyata ada rentenir
"Hai Nyonya, anda sudah 2 tahun tidak membayar tagihan anda. Dan tagihan anda sejumlah Rp. 2.200.000" kata sang rentenir
"Kami belum punya uang, pak" kata si ibu
"Baiklah, kami menundanya. Tapi hanya untuk seminggu" kata sang rentenir
"Baiklah" kata sang ibu
"Siapa itu, bu" tanya sang anak
"Bukan siapa-siapa" kata sang ibu

Bersambung

Pria Bertopeng dari Surga - Bagian 10

Sekarang, pria bertopeng itu berada di area peperangan. Dia membawa busur dan panah miliknya, mengambil di pohon yang puncaknya sudah terbak...