Minggu, 04 Oktober 2020

Pria Bertopeng dari Surga - Bagian 5

Ergodótis kembali ke istana dengan membawa setangkai anggur yang diberikan oleh Evdaimonía.



“Hanya setangkai?” tanya Doùlos.



“Bersyukurlah karena aku tidak dibunuh sang ratu.” Ergodótis pergi untuk membuatkan minuman dari anggur itu. Doùlos hanya menerima yang sudah jadi, padahal dia bisa saja memakan langsung.



Minuman itu jadi namun warnanya lebih pudar dari biasanya. “Bukankah anggur ini sudah matang?” Ergodótis masih bersangka baik.



Sebelum menyerahkan kepada sang raja, dia membuka surat yang disembunyikannya sebelumnya. Setelah membaca, dia memahami maksud Evdaimonía. Di satu sisi, dia senang dengan kejutan yang diberikan oleh ratu air ini. Di sisi lainnya, dia harus menanggung risiko dimana yang terbesar adalah dibunuh di tempat.



Gelas kristal baru, berisikan anggur diserahkan kepada Doùlos. Dia minum dan langsung menyemburkannya tepat ke wajah Ergodótis. “Apaan ini? Asam!”



Anggur itu telah diberi mantra oleh Evdaimonía. Sebenarnya anggur itu belum matang secara sempurna namun mantra menyebabkan penampilannya seperti anggur matang.



Ergodótis menyapu wajahnya yang tersenyum menyeringai kemudian memberikan surat itu setelahnya. Doùlos kemudian membacanya. Dia terlihat marah kemudian membakarnya dengan tangan.



“Mahkota itu....” gumam Ergodótis. Dia menyadari dari sana asal kekuatannya. Dia mulai memahami kenapa mantan budaknya ini memilih untuk menjadi raja api.



“Kerahkan pasukan kita! Mereka meminta perang!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pria Bertopeng dari Surga - Bagian 10

Sekarang, pria bertopeng itu berada di area peperangan. Dia membawa busur dan panah miliknya, mengambil di pohon yang puncaknya sudah terbak...