Langsung ke konten utama

Semakin - Season 2 - Episode 5

Episode 5


"Ngomongin ayah, ayah dimana ya" kata si anak
"Oh ya, ibu juga mencari ayah" kata si ibu
Tiba-tiba ada mobil singgah di depan rumah mereka, dan ternyata si ayah keluar dari mobil tersebut.
"Oke, jangan-jangan ayah selingkuh" kata si ibu
"Jangan berburuk sangka dulu" kata si anak
Ternyata si ayah memberi uang ke supir
"Ya Allah, Taksi udah mewah ya?" kata si ibu
"Assalamu alaikum" kata si ayah
"Wa alaikumus salam" kata si ibu dan si anak
Mereka pun duduk di sofa yang berada di ruang tamu dan mereka menyalakan televisi. Sementara si ayah mandi, si ibu dan si anak ngobrol-ngobrol sampai malam hari.

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami telah mengadakan sidang isbat, dan 1 ramadan jatuh pada besok hari, jadi malam ini, dipersilahkan shalat tarawih. Was salamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

"Tahun ini puasa kita bukan double, tapi triple, sanggup gak?" kata si ibu
"Insya Allah sanggup" kata si anak

Si ayah sudah selesai mandi dan berwudhu, sekarang giliran si ibu yang mandi.

"Bagaimana harimu, nak" tanya si ayah
"Hariku luar biasa, bagaimana dengan hari ayah?" kata si anak
"Hari ayah seperti biasa. Oh ya, ada berita apa?" kata si ayah
"Besok 1 Ramadan" kata si anak
Si ibu sudah selesai mandi.
"Wih cepat sekali" kata si anak
"Sekarang, mandilah" kata si ibu
"Baiklah bu" kata si anak
Si anak pun ke kamar mandi. Sementara itu si ayah dan si ibu ngobrol-ngobrol.
"Anak kita berkata bahwa dia sanggup berpuasa walau pun puasanya triple" kata si ibu
"Bagus dong" kata si ayah
Si anak keluar dari kamar mandi.
"Bagaimana kalau kita shalat berjamaah" kata si anak
"Ide yang bagus" kata si ayah

Bersambung


Kuis


Alhamdulillah, Kuis Bisa diadakan lagi, sekarang
tanpa melihat episode sebelumnya, jawablah pertanyaan dibawah ini

Berapakah hutang bersih si ibu dari rentenir
A. 2.200.000
B. 2.000.000
C. 5.000.000

Hadiahnya seperti season dulu (jika benar).
Jawabannya komen aja, jawaban yang benar akan ada di episode 6 nanti (hari senin).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Kembali!

Halo!  @mnafisalmukhdi1  disini. Bagaimana kabarnya? Semoga baik-baik saja.  Ada kabar bagus nih untuk blog ini! Aku kembali! Ya, setelah sekian lama aku tidak memposting apapun sama sekali dalam blog ini, kembali menghidupkannya adalah pilihan terbaik. Rencana utama dari kembalinya aku adalah merevisi total semua cerita yang ada di blog ini. Dukung aku selalu. Salam.

Pria Bertopeng dari Surga - Bagian 7

Sayembara baru diadakan oleh Evdaimonía. Jika anaknya mendapat gelar wanted, maka pria bertopeng ironisnya menjadi most wanted dengan hadiah yang lebih besar. Kabar tersebut terdengar oleh sang ahli tafsir. “Mana mungkin dia bisa dicari, apalagi dengan cara itu.” Dia hanya menggantungkan kunci yang dilempar sang ratu di dinding. Evdaimonía fokus membaca kitab Agios. Mencari tulisan yang bisa membantu mereka. “Seandainya Filikòs dan Gynaíka masih hidup, mereka tidak akan mengadakan perang.” “Kurasa ini salahku yang ingin memberi pelajaran kepada Doúlos namun malah mencelakakan rakyatku.” *** Benteng yang dibangun oleh panglima negara api mulai berdiri. Perang belum dimulai secara resmi, namun mereka sudah melempari semua toko di pasar dengan batu yang besar sehingga hancur. Tentunya hal itu melanggar adab peperangan yang juga tertulis dalam kitab Agios. Zeus sang dewa seolah marah. Hari mulai mendung. Nampaknya badai ...

Semakin - Season 2 - Episode 17

Episode 17 "Orang-orang ini adalah yang berkaitan dengan si remaja, kecuali si pria tua ini, dia adalah anak kita dimasa depan" kata si ibu "Oke" kata si ayah Allahu Akbar, Allahu Akbar Sudah terdengar azan ashar "Kami pulang dulu, ya" kata teman si remaja dan si gadis "Silahkan" kata si pria tua "Tunggu, kau tinggal disini?" kata si ayah "Tidak, aku juga punya rumah" kata si pria tua "Lantas, mengapa kau tetap disini?" kata si ayah "Aku sedikit bingung, orang yang sama, tapi sifatnya bisa berbeda, berbeda denganku, berbeda dengan si remaja" kata si pria tua "Ah sudahlah, aku pulang dulu" lanjut si pria tua "Oke" kata mereka Rumah menjadi sunyi "Nak, ayo bangun" kata si ibu Si anak pun bangun. "Ada apa" kata si anak "Sudah Ashar" kata si ibu Si anak pun pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah itu si ayah. Si anak shalat di kamarnya, setelah shalat dia kemb...