Langsung ke konten utama

Semakin - Season 2 - Episode 13

Episode 13


"Kenapa dia tidak bilang-bilang" kata si ibu
"Mungkin dia terlalu sibuk, mengubah beberapa orang" kata si pria tua
Teman si remaja terbangun dan berkata "Kata siapa temanku berubah"
Si anak mendengarnya dan berkata "Pantesan dia masih melakukan hal yang tidak baik"
"Duduk disini" kata si ibu sambil sedikit kekanan dan memindahkan anaknya ke ujung sofa
"Memangnya kenapa dia tidak bisa berubah" tanya si ibu
"Ya, dia itu orang yang keras kepala. Sudah dilarang jangan mabuk oleh ibunya, masih saja. Dan ketemu seorang gadis yang bersifat tidak baik juga. Itulah yang membuat sifatnya sangat jahat" kata teman si remaja
"Dia pernah mengatas namakan dirimu, untuk memberi tahu pekerjaannya yang menghasilkan uang palsu itu" kata si anak dengan suara yang lemah
"Memangnya apa katanya" tanya teman si remaja
"Dia melihatmu main permainan di ponsel mu, lalu dia katanya terinspirasi oleh permainan itu" kata si anak
"Aku punya ponsel saja tidak" kata teman si remaja
"Haduh, benar-benar membuat kesal, si remaja ini" kata si anak
"Aku punya ide" kata teman si remaja
"Apa itu" tanya si anak
"Beri dia pelajaran" kata teman si remaja
"Sudah 3 kali yang fisik, 1 kali verbal. Sia-sia kita memberi dia pelajaran" kata si anak

Bersambung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Kembali!

Halo!  @mnafisalmukhdi1  disini. Bagaimana kabarnya? Semoga baik-baik saja.  Ada kabar bagus nih untuk blog ini! Aku kembali! Ya, setelah sekian lama aku tidak memposting apapun sama sekali dalam blog ini, kembali menghidupkannya adalah pilihan terbaik. Rencana utama dari kembalinya aku adalah merevisi total semua cerita yang ada di blog ini. Dukung aku selalu. Salam.

Pria Bertopeng dari Surga - Bagian 7

Sayembara baru diadakan oleh Evdaimonía. Jika anaknya mendapat gelar wanted, maka pria bertopeng ironisnya menjadi most wanted dengan hadiah yang lebih besar. Kabar tersebut terdengar oleh sang ahli tafsir. “Mana mungkin dia bisa dicari, apalagi dengan cara itu.” Dia hanya menggantungkan kunci yang dilempar sang ratu di dinding. Evdaimonía fokus membaca kitab Agios. Mencari tulisan yang bisa membantu mereka. “Seandainya Filikòs dan Gynaíka masih hidup, mereka tidak akan mengadakan perang.” “Kurasa ini salahku yang ingin memberi pelajaran kepada Doúlos namun malah mencelakakan rakyatku.” *** Benteng yang dibangun oleh panglima negara api mulai berdiri. Perang belum dimulai secara resmi, namun mereka sudah melempari semua toko di pasar dengan batu yang besar sehingga hancur. Tentunya hal itu melanggar adab peperangan yang juga tertulis dalam kitab Agios. Zeus sang dewa seolah marah. Hari mulai mendung. Nampaknya badai ...

Semakin - Season 2 - Episode 17

Episode 17 "Orang-orang ini adalah yang berkaitan dengan si remaja, kecuali si pria tua ini, dia adalah anak kita dimasa depan" kata si ibu "Oke" kata si ayah Allahu Akbar, Allahu Akbar Sudah terdengar azan ashar "Kami pulang dulu, ya" kata teman si remaja dan si gadis "Silahkan" kata si pria tua "Tunggu, kau tinggal disini?" kata si ayah "Tidak, aku juga punya rumah" kata si pria tua "Lantas, mengapa kau tetap disini?" kata si ayah "Aku sedikit bingung, orang yang sama, tapi sifatnya bisa berbeda, berbeda denganku, berbeda dengan si remaja" kata si pria tua "Ah sudahlah, aku pulang dulu" lanjut si pria tua "Oke" kata mereka Rumah menjadi sunyi "Nak, ayo bangun" kata si ibu Si anak pun bangun. "Ada apa" kata si anak "Sudah Ashar" kata si ibu Si anak pun pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah itu si ayah. Si anak shalat di kamarnya, setelah shalat dia kemb...