Langsung ke konten utama

Pria Bertopeng dari Surga - Bagian 2

Sejarah telah membuktikan bahwa Filikòs sang raja api dan Kalòs sang raja air tidak pernah bermusuhan. Para pedagang yang berjualan di perbatasan menyapa satu sama lain.



Negara api menghasilkan batu bara dan arang. Kereta tambang penuh berjalan di atas rel yang membentang. Pedang dan zirah besi, perisai dan perhiasan, mereka yang membuatkan. Tidak heran negara ini menjadi sangat kuat.



Negara air adalah negara yang subur. Wilayahnya yang luas dipenuhi oleh pertanian dan perkebunan. Terlihat juga beberapa peternakan, yang bahkan dikelola bersama masyarakat negara api.



Di pasar, tidak jarang mereka membahas Fotiá, putri api. Mereka hanya tahu namanya, tanpa melihat. Filikòs menjadi ayah yang tegas dengan tidak memperbolehkannya keluar istana, sampai saat yang ditentukan.



Mereka membandingkan dengan Gennaìos, pangeran air yang sekarang menghilang entah kemana. Dirinya yang tidak menampakkan diri di antara mereka menjadi asumsi kuat bahwa dia tiada sementara.



Gennaìos sangat dikenal oleh kedua negara karena kebaikannya ketika berada di pasar. Dia sering terlihat membantu mendorong kereta tambang dan berdiri di salah satu toko, ikut menjual hasil perkebunan.



“Evdaimonía tidak seharusnya menjadi ratu!”



“Seandainya Gennaìos masih ada, aku akan menunjuknya sebagai raja!”



Kedamaian itu terhenti ketika Doulòs mengangkat dirinya menjadi raja api. Pikiran negatif masyarakat tercipta sementara, menganggap negara airlah yang bersalah atas apa yang terjadi sekarang.



Toko yang biasanya ditempati Gennaìos itu hancur, padahal dia adalah pemasok anggur yang sejak dulu Doulòs sukai. Entah berapa kali Doulòs kedapatan mencuri, namun Gennaìos selalu memaafkannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Kembali!

Halo!  @mnafisalmukhdi1  disini. Bagaimana kabarnya? Semoga baik-baik saja.  Ada kabar bagus nih untuk blog ini! Aku kembali! Ya, setelah sekian lama aku tidak memposting apapun sama sekali dalam blog ini, kembali menghidupkannya adalah pilihan terbaik. Rencana utama dari kembalinya aku adalah merevisi total semua cerita yang ada di blog ini. Dukung aku selalu. Salam.

Pria Bertopeng dari Surga - Bagian 7

Sayembara baru diadakan oleh Evdaimonía. Jika anaknya mendapat gelar wanted, maka pria bertopeng ironisnya menjadi most wanted dengan hadiah yang lebih besar. Kabar tersebut terdengar oleh sang ahli tafsir. “Mana mungkin dia bisa dicari, apalagi dengan cara itu.” Dia hanya menggantungkan kunci yang dilempar sang ratu di dinding. Evdaimonía fokus membaca kitab Agios. Mencari tulisan yang bisa membantu mereka. “Seandainya Filikòs dan Gynaíka masih hidup, mereka tidak akan mengadakan perang.” “Kurasa ini salahku yang ingin memberi pelajaran kepada Doúlos namun malah mencelakakan rakyatku.” *** Benteng yang dibangun oleh panglima negara api mulai berdiri. Perang belum dimulai secara resmi, namun mereka sudah melempari semua toko di pasar dengan batu yang besar sehingga hancur. Tentunya hal itu melanggar adab peperangan yang juga tertulis dalam kitab Agios. Zeus sang dewa seolah marah. Hari mulai mendung. Nampaknya badai ...

Semakin - Season 2 - Episode 17

Episode 17 "Orang-orang ini adalah yang berkaitan dengan si remaja, kecuali si pria tua ini, dia adalah anak kita dimasa depan" kata si ibu "Oke" kata si ayah Allahu Akbar, Allahu Akbar Sudah terdengar azan ashar "Kami pulang dulu, ya" kata teman si remaja dan si gadis "Silahkan" kata si pria tua "Tunggu, kau tinggal disini?" kata si ayah "Tidak, aku juga punya rumah" kata si pria tua "Lantas, mengapa kau tetap disini?" kata si ayah "Aku sedikit bingung, orang yang sama, tapi sifatnya bisa berbeda, berbeda denganku, berbeda dengan si remaja" kata si pria tua "Ah sudahlah, aku pulang dulu" lanjut si pria tua "Oke" kata mereka Rumah menjadi sunyi "Nak, ayo bangun" kata si ibu Si anak pun bangun. "Ada apa" kata si anak "Sudah Ashar" kata si ibu Si anak pun pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah itu si ayah. Si anak shalat di kamarnya, setelah shalat dia kemb...