Episode 14
"Tapi kali ini bukan kita yang menegurnya" kata teman si remaja
"Lantas siapa" kata si anak
"Pacarnya itu" kata teman si remaja
"Aku ini rumahnya bersebelahan dengan pacarnya, tapi aku merahasiakan itu darinya" lanjut teman si remaja
"Aku melihat akhir-akhir ini si pacarnya itu sudah berubah menjadi seseorang yang baik. Mungkin saja dia bisa merubah sifat temanku ini" lanjut teman si remaja ini
"Baiklah, kita akan memanggilnya, tapi tidak sekarang. Aku benar-benar mengantuk" kata si anak
Si anak pun tidur lagi dengan nyenyak.
"Anak ibu ini cerdas ya, padahal dengan melihat dirinya yang di masa depan jauh berbeda" kata teman si remaja
"Aku juga bingung, bagaimana dirinya bisa sejahat itu" lanjut teman si remaja
"Katanya aku punya ponsel padahal tidak, aku adalah termasuk keluarga yang kurang mampu, setiap hari, banyak yang ku pinta ke pacar temanku ini. Dulu dia tidak mau memberikan apa-apa. Sekarang, malahan dia ingin memberikan semuanya" kata teman si remaja
"Mungkin dia sudah membenci temanmu itu dan dia mencoba mendekatimu" kata si ibu
"Aku tidak pantas dicintai. Sudah ku bilang aku termasuk keluarga kurang mampu" kata teman si remaja
"Mungkin dia melihat dari sisi yang lain. Misal kamu sering ke masjid" kata si ibu
"Aku memang sering ke masjid tapi aku hanya menggantikan posisi ayahku" kata teman si remaja
"Memangnya apa pekerjaan ayahmu" kata si ibu
"Ayahku adalah penjaga masjid, 1 jam sebelum waktu shalat, beliau sudah ada di masjid untuk mempersiapkan semuanya. Tapi sayangnya, 2 minggu lalu beliau meninggal, dan aku yang menggantikan posisi beliau" kata teman si remaja
"Kami turut berduka" kata si pria tua
Sesaat kemudian terdengar teriakan "Assalamu Alaikum"
"Suaranya dari kamar anak anda" kata teman si remaja
Komentar
Posting Komentar