“Tunggu, Doùlos?” tanya Evdaimonía yang terlihat mulai marah. “Apa yang sudah dia lakukan?” tanya Ergodótis balik. Evdaimonía menjelaskan semuanya. “Bocah bajingan itu sudah membunuh suamiku dan mengancamku agar menjadi ratu padahal semuanya mengetahui peraturan yang tertulis di kitab Agios melarangku. Beruntungnya masyarakatku mendukung.” “Semenjak dia menjadi raja di negara api, negara lain bersikeras untuk tidak mau berhubungan lagi. Lihatlah siapa yang sekarang membantu kalian? Kami bukan?!" Suara Evdaimonía bernada kencang. Dia benar-benar marah. Dia mencoba menenangkan diri karena teringat dengan isi kitab Agios. Kitab Agios secara umum berisikan legenda dan peraturan. Negara api dan air menganut kepercayaan dimana harus mematuhi segala peraturan dalam kitab tersebut sehingga sesuatu yang buruk tidak terjadi akibat banyaknya pelanggaran. “Bagaimana dengan Gynaíka?” Maksud Evdaimon...
Arsip penyimpanan tulisan, utamanya dari WapBlog Indonesia