Langsung ke konten utama

Pria Bertopeng dari Surga - Bagian 1

Negara Api dan Air. Dua kerajaan yang berdekatan ini dulunya damai, namun tidak sekarang.



Semua dimulai sejak bangkitnya Doùlos, seorang budak yang dulunya bekerja di kedua kerajaan membunuh Filikòs sang raja api dan Kalòs sang raja air. Dia mengangkat dirinya sendiri sebagai raja api dan membiarkan Evdaimonía menjadi ratu di negara air agar tidak ada yang curiga.



Perbuatannya nampak berjalan mulus, karena banyak masyarakat yang tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan raja mereka terdahulu.



Di satu sisi, ratu api terdahulu sudah lama wafat dan Fotiá sang putri berdasarkan peraturan belum bisa menggantikan orang tuanya sebagai pemimpin.



Namun di sisi lainnya, Gennaíos sang pangeran air menghilang entah kemana. Evdaimonía sebagai ibunya sekaligus ratu di kerajaan bahkan mengadakan sayembara untuk menemukannya.



Setelah kebangkitan Doùlos yang sekarang memerintah di negara api, negara itu berubah menjadi kerajaan otoriter yang sangat berdampak kepada masyarakat bahkan negara api di sebelahnya. Perdagangan di perbatasan bahkan dimonopoli demi kepuasan Doùlos.



Terlebih lagi, Doùlos hanyalah seorang pemabuk yang bahkan dulu saat menjadi budak sudah menyukai minum anggur yang berlebihan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Kembali!

Halo!  @mnafisalmukhdi1  disini. Bagaimana kabarnya? Semoga baik-baik saja.  Ada kabar bagus nih untuk blog ini! Aku kembali! Ya, setelah sekian lama aku tidak memposting apapun sama sekali dalam blog ini, kembali menghidupkannya adalah pilihan terbaik. Rencana utama dari kembalinya aku adalah merevisi total semua cerita yang ada di blog ini. Dukung aku selalu. Salam.

Pria Bertopeng dari Surga - Bagian 7

Sayembara baru diadakan oleh Evdaimonía. Jika anaknya mendapat gelar wanted, maka pria bertopeng ironisnya menjadi most wanted dengan hadiah yang lebih besar. Kabar tersebut terdengar oleh sang ahli tafsir. “Mana mungkin dia bisa dicari, apalagi dengan cara itu.” Dia hanya menggantungkan kunci yang dilempar sang ratu di dinding. Evdaimonía fokus membaca kitab Agios. Mencari tulisan yang bisa membantu mereka. “Seandainya Filikòs dan Gynaíka masih hidup, mereka tidak akan mengadakan perang.” “Kurasa ini salahku yang ingin memberi pelajaran kepada Doúlos namun malah mencelakakan rakyatku.” *** Benteng yang dibangun oleh panglima negara api mulai berdiri. Perang belum dimulai secara resmi, namun mereka sudah melempari semua toko di pasar dengan batu yang besar sehingga hancur. Tentunya hal itu melanggar adab peperangan yang juga tertulis dalam kitab Agios. Zeus sang dewa seolah marah. Hari mulai mendung. Nampaknya badai ...

Semakin - Season 2 - Episode 17

Episode 17 "Orang-orang ini adalah yang berkaitan dengan si remaja, kecuali si pria tua ini, dia adalah anak kita dimasa depan" kata si ibu "Oke" kata si ayah Allahu Akbar, Allahu Akbar Sudah terdengar azan ashar "Kami pulang dulu, ya" kata teman si remaja dan si gadis "Silahkan" kata si pria tua "Tunggu, kau tinggal disini?" kata si ayah "Tidak, aku juga punya rumah" kata si pria tua "Lantas, mengapa kau tetap disini?" kata si ayah "Aku sedikit bingung, orang yang sama, tapi sifatnya bisa berbeda, berbeda denganku, berbeda dengan si remaja" kata si pria tua "Ah sudahlah, aku pulang dulu" lanjut si pria tua "Oke" kata mereka Rumah menjadi sunyi "Nak, ayo bangun" kata si ibu Si anak pun bangun. "Ada apa" kata si anak "Sudah Ashar" kata si ibu Si anak pun pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah itu si ayah. Si anak shalat di kamarnya, setelah shalat dia kemb...