Dane adalah seorang bule dengan kewarganegaraan Indonesia yang menjadi guru Bahasa Inggris yang baru di SMP Pelita. Beliau bercerita bahwa beliau tidak dibayar sampai keadaan ekonomi sekolah membaik. Hari itu beliau melanjutkan pelajaran tenses yang tertunda hingga waktu istirahat tiba.
Banyak siswa yang tadinya hanya tidur berlarian keluar dari kelas ketika mendengar bel istirahat berbunyi. Moral mereka benar-benar menurun karena pak Dane bahkan belum selesai menutup pelajaran. Beliau hanya tersenyum dan mengambil buku di mejanya kemudian keluar kelas.
Hafidh dan Radit keluar dan berjalan di belakang pak Dane dengan santai. Pak Dane rupanya menyadari kehadiran mereka dan menyapa, "Hai! Siapa nama kalian?"
Radit memperkenalkan dirinya dan Hafidh. Beliau hanya mengangguk kemudian mereka berpisah jalan karena Radit dan Hafidh akan menuju kantin sementara pak Dane menuju kantor.
***
"Hei Dane, seharusnya jadi guru itu objektif!" ucap kepala sekolah saat Pak Dane memasuki kantor guru. Rupanya sang kepala sekolah melihat mereka berbicara sebelum berpisah jalan itu.
"Saya hanya menyapa mereka," jawab Pak Dane. "Lagipula hanya mereka berdua siswa yang memperhatikan, sedangkan murid yang lainnya banyak yang pada ketiduran."
"Kenapa tidak kau tegur yang tidur itu?"
"Saya tegur malah melawan, pak."
"Bagaimana keadaannya sekarang?"
"Mendengar bel istirahat, dia langsung bangun dengan segar dan menjadi orang pertama yang keluar kelas."
"Hm, setelah istirahat ini masih pelajaranmu kan? Aku akan memberi kejutan,” kata sang kepala sekolah kemudian tersenyum.
***
Waktu istirahat telah berakhir. Semua siswa sudah berada di kelas.
Pak Dane pun memasuki kelas sembilan lagi. "Selamat pagi, semua!"
"Selamat pagi!" jawab para siswa.
Setelah meletakkan bukunya ke atas meja, pak Dane kembali menjelaskan pelajaran. Lima belas menit berlalu, "Oalah, sudah ada yang tidur," ucap beliau.
Bersambung
Komentar
Posting Komentar