"Banyak kejadian yang tak pernah kita sangka ya, Dit" kata Hafidh
"Yang pastinya sekolah ini agak angker ditambah segala penembakan yang ada" kata Radit
.
"Mengapa kau melakukan tembakan tadi" tanya Pak Dane di mobilnya
"Aku disuruh oleh seseorang" kata Fajri
"Kukira disana masih ada Kepala Sekolah" lanjut Fajri
.
"Tenanglah Zul, kau masih bisa memanggil beliau 'Yah', mungkin beliau hanya tidak menganggap kamu sebagai anak" kata Hafidh
"Itu kan sama saja" bisik Radit
"Diamlah" kata Hafidh sambil berkedip
Izul pun berhenti memegang kepalanya. Dia sedikit senyum, dan
Bukk!
Pukulan keras melayang dari tangan Izul dan membuat Hafidh agak knock-out. Radit pun menyambut tubuh Hafidh yang (sepertinya) tidak sadarkan diri. Darah pun bercucuran dari pipinya.
"Orang baik-baik membuatmu berhenti menangis, malah kau hajar" kata Radit
Izul pun lari begitu saja
"Ada apa dengannya?" kata Radit sedikit kesal
.
"Tunggu dulu, berarti kau..." kata Pak Dane
"Lebih baik aku jujur saja. Huft" kata Fajri dalam hati
"Ya, aku menargetkan Kepala Sekolah. Kau begitu mirip dengannya walau dari samping." kata Fajri
"Dan aku disuruh oleh istrinya" lanjut Fajri
"Apa-apaan?" kata Pak Dane
.
Plakk
Suara hp yang terbanting
"Sial!" kata Bu Idah
Bu Idah adalah istri kepala sekolah. Mereka sudah beberapa bulan berpisah. Sepertinya karena masalah diantara mereka. Dan Izul ikut ayahnya.
"Mengapa ini terjadi, pasti dianya yang gak becus" kata Bu Idah
.
"Minggir! Minggir!"
Radit berlari sambil menggendong Hafidh yang masih tidak sadarkan diri di punggungnya.
Radit pun sampai di UKS hanya dalam 3 menit.
Kebetulan sekali disana ada Bu Anna.
Bu Anna, adalah perawat yang pernah bekerja di RS Jaya Abadi. Namun beliau dipecat entah kenapa.
- 3 Tahun Yang Lalu
Ada korban kebakaran yang dibawa ke RS Jaya Abadi. Korban tersebut terkena luka bakar yang cukup serius. Kebetulan sekali, yang menangani korban tersebut adalah Bu Anna. Namun ternyata korban tersebut meninggal dalam proses perawatan.
(Beberapa hari setelahnya)
"Kamu ini, kerjanya gak becus!. Korban kebakaran saja sampai mati!" kata Kepala RS
"Tapi pak, umur kita siapa tau?" kata Bu Anna
"Saya gak peduli! Kau ini memperburuk citra RS ini. Pokoknya kamu saya pecat!" kata Kepala RS
- Sekarang
"Ah, kebetulan sekali" kata Radit
sambil meletakkan Hafidh ke atas kasur yang ada di UKS itu
"Ada apa dengannya?" kata Bu Anna
"Anu, dia dipukul oleh Izul" kata Radit menjelaskan dengan agak gugup
"Yang benar?" tanya Bu Anna kaget
"Iya bu. Saya gak bohong. Gak percaya, tanya aja ama Hafidhnya entar" kata Radit dengan suara agak keras
.
BERSAMBUNG
"Yang pastinya sekolah ini agak angker ditambah segala penembakan yang ada" kata Radit
.
"Mengapa kau melakukan tembakan tadi" tanya Pak Dane di mobilnya
"Aku disuruh oleh seseorang" kata Fajri
"Kukira disana masih ada Kepala Sekolah" lanjut Fajri
.
"Tenanglah Zul, kau masih bisa memanggil beliau 'Yah', mungkin beliau hanya tidak menganggap kamu sebagai anak" kata Hafidh
"Itu kan sama saja" bisik Radit
"Diamlah" kata Hafidh sambil berkedip
Izul pun berhenti memegang kepalanya. Dia sedikit senyum, dan
Bukk!
Pukulan keras melayang dari tangan Izul dan membuat Hafidh agak knock-out. Radit pun menyambut tubuh Hafidh yang (sepertinya) tidak sadarkan diri. Darah pun bercucuran dari pipinya.
"Orang baik-baik membuatmu berhenti menangis, malah kau hajar" kata Radit
Izul pun lari begitu saja
"Ada apa dengannya?" kata Radit sedikit kesal
.
"Tunggu dulu, berarti kau..." kata Pak Dane
"Lebih baik aku jujur saja. Huft" kata Fajri dalam hati
"Ya, aku menargetkan Kepala Sekolah. Kau begitu mirip dengannya walau dari samping." kata Fajri
"Dan aku disuruh oleh istrinya" lanjut Fajri
"Apa-apaan?" kata Pak Dane
.
Plakk
Suara hp yang terbanting
"Sial!" kata Bu Idah
Bu Idah adalah istri kepala sekolah. Mereka sudah beberapa bulan berpisah. Sepertinya karena masalah diantara mereka. Dan Izul ikut ayahnya.
"Mengapa ini terjadi, pasti dianya yang gak becus" kata Bu Idah
.
"Minggir! Minggir!"
Radit berlari sambil menggendong Hafidh yang masih tidak sadarkan diri di punggungnya.
Radit pun sampai di UKS hanya dalam 3 menit.
Kebetulan sekali disana ada Bu Anna.
Bu Anna, adalah perawat yang pernah bekerja di RS Jaya Abadi. Namun beliau dipecat entah kenapa.
- 3 Tahun Yang Lalu
Ada korban kebakaran yang dibawa ke RS Jaya Abadi. Korban tersebut terkena luka bakar yang cukup serius. Kebetulan sekali, yang menangani korban tersebut adalah Bu Anna. Namun ternyata korban tersebut meninggal dalam proses perawatan.
(Beberapa hari setelahnya)
"Kamu ini, kerjanya gak becus!. Korban kebakaran saja sampai mati!" kata Kepala RS
"Tapi pak, umur kita siapa tau?" kata Bu Anna
"Saya gak peduli! Kau ini memperburuk citra RS ini. Pokoknya kamu saya pecat!" kata Kepala RS
- Sekarang
"Ah, kebetulan sekali" kata Radit
sambil meletakkan Hafidh ke atas kasur yang ada di UKS itu
"Ada apa dengannya?" kata Bu Anna
"Anu, dia dipukul oleh Izul" kata Radit menjelaskan dengan agak gugup
"Yang benar?" tanya Bu Anna kaget
"Iya bu. Saya gak bohong. Gak percaya, tanya aja ama Hafidhnya entar" kata Radit dengan suara agak keras
.
BERSAMBUNG
Komentar
Posting Komentar