Langsung ke konten utama

Sahabat - Bagian 8

Pak Dane membuka pintu lebar-lebar untuk jaga-jaga, kemudian dia melihat ke luar

"Tidak ada apa-apa" kata Pak Dane

"Wah, kau hebat Dit" kata Hafidh kepada Radit

"Itu hanya kebetulan" kata Radit tersenyum simpul

"Ya, ada apa Dit?" tanya Pak Dane

"Saya belum paham pak, boleh saya bertanya" kata Radit

"Ya, tentu" kata Pak Dane menyambutnya dengan senang hati

.

"Anak macam apa itu" kata Kepala Sekolah sambil berjalan cepat dengan geram

"Ah sial!. Target bergerak terlalu cepat!" kata seseorang menelpon

"Ternyata kau" kata Pak Dane sambil memegang pinggangnya

Hafidh dan Radit pun melihat lewat jendela

"Fajri....." kata Pak Dane

"Apa yang kau lakukan disini" lanjut Pak Dane

"Aku hanya melakukan tugasku" kata Fajri

Fajri, adalah teman lama Pak Dane yang berkhianat setelah sekian lama pertemanan mereka itu. Sekarang, Fajri adalah salah satu orang yang agak dibenci Pak Dane.

"Tugas apa?" tanya Pak Dane

"Itu rahasia" kata Fajri

"Beritahu atau tidak?!" seru Pak Dane

"Kalau tidak....."

Pak Dane mengeluarkan pistol dari sakunya

"Tunggu, darimana kau dapat pistol itu?" tanya Fajri

"Oh ini, ini pistol pemberian adikku" kata Pak Dane

"Bagaimana bisa adikmu memberi pistol?" tanya Fajri lagi

"Adikku seorang detektif, kau pasti kenal dia" kata Pak Dane

"Detektif?" kata Fajri tidak percaya

Fajri pun berlutut, melempar pistolnya entah kemana, dan mengangkat tangannya

Pak Dane pun mendekati Fajri, dan tiba-tiba....

Bukk!

Fajri meninju Pak Dane, namun Pak Dane sepertinya tidak kesakitan sama sekali

"Bagaimana bisa?" kata Fajri semakin heran

"Kau ini sungguh pelupa" kata Pak Dane

- 7 tahun yang lalu

Green Park II, Texas, USA

*dialog diterjemahkan

Dane berlatih di taman, pada siang hari, sesuai kebiasaannya

Tiba-tiba...

"Dane!" teriak Fajri

"Halo!" kata Dane sambil latihan

"Ada apa?" lanjut Dane menghentikan latihannya

"Tidak apa-apa, hanya menyapa" kata Fajri

"Oh" kata Dane sambil melanjutkan latihannya

"Dane...." kata Fajri

"Apa?" kata Dane agak sedikit kesal

Ternyata Fajri sudah memegang pistol. Dane menyadari ada hal yang janggal, dan...

Dorr

Fajri menembak Dane

Tidak berapa lama, ada seorang pria lewat, dan melihat tubuh Dane yang tergeletak begitu saja

Dia mengecek keadaan Dane, kemudian dia mengeluarkan ponsel dari sakunya, dan menelpon 911

"911, apa yang kami bisa bantu?"

"Ada seseorang yang terbaring penuh darah di Green Park II, Texas"

"Baik"

Tidak berapa lama, ambulan pun datang. Ambulan itu langsung saja mengantar ke rumah sakit. Rumah sakit itu letaknya jauh dari Green Park II.

= 2 Jam Kemudian

Dane sadarkan diri, dia melihat ke sekitar dan langsung tahu bahwa dia sedang di rumah sakit. Dia melihat ada surat di atas meja di kanannya. Dia bangun, dan membaca surat itu

.....

Temui aku di Indonesia

^Adikmu

......

= Beberapa hari kemudian

"Yah, apakah aku punya adik?" tanya Dane kepada ayahnya

"Ya, tapi dari ibu yang berbeda" kata Ayah Dane dengan santainya

- Sekarang

"Kamu memang lupa, saat kau 'membunuhku' di Green Park II, Texas" kata Pak Dane

Pak Dane pun mengikat Fajri sebentar, kemudian berdiri di depan pintu, dan berkata

"Anak-anak, bapak pergi sebentar"

"Yeay!" teriak para siswa

Pak Dane hanya tersenyum, kemudian kembali mengurusi Fajri. Dia melepas ikatannya, dan menggiring Fajri ke kepolisian

.

BERSAMBUNG

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Kembali!

Halo!  @mnafisalmukhdi1  disini. Bagaimana kabarnya? Semoga baik-baik saja.  Ada kabar bagus nih untuk blog ini! Aku kembali! Ya, setelah sekian lama aku tidak memposting apapun sama sekali dalam blog ini, kembali menghidupkannya adalah pilihan terbaik. Rencana utama dari kembalinya aku adalah merevisi total semua cerita yang ada di blog ini. Dukung aku selalu. Salam.

Pria Bertopeng dari Surga - Bagian 7

Sayembara baru diadakan oleh Evdaimonía. Jika anaknya mendapat gelar wanted, maka pria bertopeng ironisnya menjadi most wanted dengan hadiah yang lebih besar. Kabar tersebut terdengar oleh sang ahli tafsir. “Mana mungkin dia bisa dicari, apalagi dengan cara itu.” Dia hanya menggantungkan kunci yang dilempar sang ratu di dinding. Evdaimonía fokus membaca kitab Agios. Mencari tulisan yang bisa membantu mereka. “Seandainya Filikòs dan Gynaíka masih hidup, mereka tidak akan mengadakan perang.” “Kurasa ini salahku yang ingin memberi pelajaran kepada Doúlos namun malah mencelakakan rakyatku.” *** Benteng yang dibangun oleh panglima negara api mulai berdiri. Perang belum dimulai secara resmi, namun mereka sudah melempari semua toko di pasar dengan batu yang besar sehingga hancur. Tentunya hal itu melanggar adab peperangan yang juga tertulis dalam kitab Agios. Zeus sang dewa seolah marah. Hari mulai mendung. Nampaknya badai ...

Semakin - Season 2 - Episode 17

Episode 17 "Orang-orang ini adalah yang berkaitan dengan si remaja, kecuali si pria tua ini, dia adalah anak kita dimasa depan" kata si ibu "Oke" kata si ayah Allahu Akbar, Allahu Akbar Sudah terdengar azan ashar "Kami pulang dulu, ya" kata teman si remaja dan si gadis "Silahkan" kata si pria tua "Tunggu, kau tinggal disini?" kata si ayah "Tidak, aku juga punya rumah" kata si pria tua "Lantas, mengapa kau tetap disini?" kata si ayah "Aku sedikit bingung, orang yang sama, tapi sifatnya bisa berbeda, berbeda denganku, berbeda dengan si remaja" kata si pria tua "Ah sudahlah, aku pulang dulu" lanjut si pria tua "Oke" kata mereka Rumah menjadi sunyi "Nak, ayo bangun" kata si ibu Si anak pun bangun. "Ada apa" kata si anak "Sudah Ashar" kata si ibu Si anak pun pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah itu si ayah. Si anak shalat di kamarnya, setelah shalat dia kemb...