Langsung ke konten utama

Sahabat - Bagian 5

Bagian 5



"Aku sebenarnya lahir beragama Islam, tapi sejak orang tua kandungku menghilang, aku diasuh orang tua tiri. Mereka beragama Kristen, dan memaksa diriku untuk masuk Kristen, 'kalau tidak kami akan membunuhmu', itulah kata-kata yang paling kuingat. Dan aku ingin kembali ke jalan yang benar, yakni Islam" kata Radit

"Owh, tapi maaf Dit, tidak sekarang. Kau bisa kerumahku nanti" kata Hafidh

"Baiklah" kata Radit

"Hari ini, kita hanya belajar kosakata yang bagi kalian saya rasa itu baru" kata guru Bahasa Inggris

"Baiklah, pak" kata para murid

Tiba-tiba, terdengar suara

"Pengumuman Pengumuman, untuk semua guru, harap ke kantor sebentar, ada yang harus dibicarakan"

"Baiklah, karena pengumuman itu, saya pergi sebentar. Jangan ribut ya" kata guru Bahasa Inggris

"Baiklah Pak" kata para murid

--

"Apa sih yang ingin kalian bicarakan" kata guru Bahasa Inggris yang baru tiba

"Ini, kita mau membahas Hafidh, satu-satunya murid Islam di sekolah ini" kata guru Bahasa Indonesia yang masih sakit-sakitan

"Emangnya kenapa" kata guru Bahasa Inggris

"Dia telah menakuti semua siswa" kata guru Bahasa Indonesia

"Apanya sih yang ditakutkan dari dia?" kata guru Bahasa Inggris

"Oh, membela ternyata. Mentang-mentang Islam juga" kata guru Bahasa Indonesia

"Saya bukan melihat dia dari segi agama, tapi saya melihat dia dari segi ilmunya. Saya tau, dia ini murid tercerdas di sekolah ini, karena saya pernah mengajar di kelasnya saat dia SD" kata guru Bahasa Inggris

"Tapi dia meresahkan kelas, makanya saat pelajaran saya tadi kami tidak belajar" kata guru Bahasa Indonesia

"Meresahkan apanya?. Bilang saja kamu pura-pura sakit!. Aku tau kamu malas mengajar disini, kamu jadi mengajar disini karena anakmu belajar disini, ya kan? Sekarang kamu mencoba menghasud saya untuk membenci salah satu murid? Yang benar saja!" kata guru Bahasa Inggris

Tiba-Tiba, guru Bahasa Indonesia tadi pun menodongkan pistol, sontak guru Bahasa Inggris langsung berteriak "La Ilaha IllAllah, Muhammadar Rasulallah", dan...

"Dor"

Guru Bahasa Inggris langsung tersungkur, dengan darah mengucur deras dari kepalanya

Setidaknya beliau sempat mengucapkan 'La Ilaha IllAllah, Muhammadar Rasulallah'

Berita pembunuhan guru Bahasa Inggris pun tersebar luas

Guru Bahasa Indonesia ditangkap dan dihukum penjara seumur hidup (sepertinya karena Pembunuhan Berencana)

Mereka pun diganti oleh guru baru, ternyata agama masing-masing masih sama

Guru Bahasa Indonesia yang Kristen, dan

Guru Bahasa Inggris yang Islam

Bersambung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Kembali!

Halo!  @mnafisalmukhdi1  disini. Bagaimana kabarnya? Semoga baik-baik saja.  Ada kabar bagus nih untuk blog ini! Aku kembali! Ya, setelah sekian lama aku tidak memposting apapun sama sekali dalam blog ini, kembali menghidupkannya adalah pilihan terbaik. Rencana utama dari kembalinya aku adalah merevisi total semua cerita yang ada di blog ini. Dukung aku selalu. Salam.

Pria Bertopeng dari Surga - Bagian 7

Sayembara baru diadakan oleh Evdaimonía. Jika anaknya mendapat gelar wanted, maka pria bertopeng ironisnya menjadi most wanted dengan hadiah yang lebih besar. Kabar tersebut terdengar oleh sang ahli tafsir. “Mana mungkin dia bisa dicari, apalagi dengan cara itu.” Dia hanya menggantungkan kunci yang dilempar sang ratu di dinding. Evdaimonía fokus membaca kitab Agios. Mencari tulisan yang bisa membantu mereka. “Seandainya Filikòs dan Gynaíka masih hidup, mereka tidak akan mengadakan perang.” “Kurasa ini salahku yang ingin memberi pelajaran kepada Doúlos namun malah mencelakakan rakyatku.” *** Benteng yang dibangun oleh panglima negara api mulai berdiri. Perang belum dimulai secara resmi, namun mereka sudah melempari semua toko di pasar dengan batu yang besar sehingga hancur. Tentunya hal itu melanggar adab peperangan yang juga tertulis dalam kitab Agios. Zeus sang dewa seolah marah. Hari mulai mendung. Nampaknya badai ...

Semakin - Season 2 - Episode 17

Episode 17 "Orang-orang ini adalah yang berkaitan dengan si remaja, kecuali si pria tua ini, dia adalah anak kita dimasa depan" kata si ibu "Oke" kata si ayah Allahu Akbar, Allahu Akbar Sudah terdengar azan ashar "Kami pulang dulu, ya" kata teman si remaja dan si gadis "Silahkan" kata si pria tua "Tunggu, kau tinggal disini?" kata si ayah "Tidak, aku juga punya rumah" kata si pria tua "Lantas, mengapa kau tetap disini?" kata si ayah "Aku sedikit bingung, orang yang sama, tapi sifatnya bisa berbeda, berbeda denganku, berbeda dengan si remaja" kata si pria tua "Ah sudahlah, aku pulang dulu" lanjut si pria tua "Oke" kata mereka Rumah menjadi sunyi "Nak, ayo bangun" kata si ibu Si anak pun bangun. "Ada apa" kata si anak "Sudah Ashar" kata si ibu Si anak pun pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah itu si ayah. Si anak shalat di kamarnya, setelah shalat dia kemb...