Episode 6
"Aduh, punggungku" kata Nawi
"Apakah kau tidak apa-apa" kata Iwan
"Ya, aku tidak apa-apa" kata Nawi dengan suara keras sambil meninggalkan ayahnya dengan jalan yang tertatih-tatih menuju portal
--
"Aku sungguh tidak percaya anak kecil sudah punya anak" kata Azmi, bicara kepada si Remaja
"Mungkin bro, dengan portal ini yang dari masa depan bisa kemasa lalu" kata si Remaja
"Entahlah, aku masih bingung" kata teman si remaja
--
Tok Tok Tok
"Assalamu Alaikum" teriak orang tua Iwan dari luar
Iwan pun berlari dari kamarnya menuju pintu
"Wa Alaikumus Salam" kata Iwan sambil membuka pintu
"Tidak biasanya kalian se-awal ini pulang bekerja" lanjut Iwan
"Hari ini kami diberi keringanan oleh Bos" kata Ayah Iwan
"Oh ya, berita bagus apa yang ada hari ini" kata Iwan
"Sebenarnya tidak bagus sih, ada penculikan seorang gadis, nah fotonya" kata Ibu Iwan
"Bukankah ini Kak Dinda, pacarnya aku versi remaja itu" kata Iwan
Ya, kami memberi nama kepada tokoh lagi
"Ibu tidak tau"
"Ayah juga"
Aku harus melaporkan ini kepada diriku yang remaja
Iwan kembali pergi ke kamarnya
Ternyata yang tadi kamarnya sungguh kotor akibat perkelahian kecil tadi, sekarang sudah rapi
"Siapa pun yang membersihkan ini, aku berterima kasih" kata Iwan sambil memasuki portal
--
"Eh, ada Iwan" kata Azmi
"Ada apa" kata si Remaja
"Ini, aku dapat berita, pacarmu diculik" kata Iwan
"Apa?" kata si Remaja dan Azmi serentak
"Pantesan dia tidak menjawab telepon ku dan membalas SMS ku selama beberapa hari ini" kata si Remaja
Si Remaja pun mencoba menelepon pacarnya lagi
---
Kring Kring
Hp Dinda berbunyi bergetar, kemudian ada seseorang mengangkat telepon itu
---
"Dia mengangkatnya" kata si Remaja
"Halo" kata si remaja sambil mengaktifkan loudspeaker
---
"Bayar 50 Juta, atau orang ini akan kubunuh" kata orang itu
Orang itu menyerahkan teleponnya kepada Dinda
"Tolong Aku" kata Dinda
---
"Dinda!, dimana kamu sekarang" tanya si Remaja
---
"Aku tidak tau aku dimana, yang pastinya disini silau" kata Dinda
---
"Silau?" kata Azmi sambil mendongakkan kepalanya sebentar
"Aku tau itu dimana" kata Azmi dengan suara sedikit keras
---
"Jangan berani-berani kesini, tanpa uang tebusan, atau akan kubunuh orang ini" kata orang itu sambil menarik telepon dari tangan Dinda
---
"Dinda?" kata si Remaja
Telepon pun tertutup
"Maaf, itu salahku bersuara agak keras tadi" kata Azmi
"Tidak apa-apa, yang penting kamu tahu dimana tempatnya. Sekarang, bawa kami kesana" kata Iwan
"Tidak perlu jauh-jauh, kamu hanya harus masuk portal" kata Azmi
Komentar
Posting Komentar