Sabtu, 31 Desember 2016

Sahabat - Bagian 3

Bagian 3



"Emangnya ada apa sih?" tanya Radit

"Bukannya ruangan itu tidak terawat dan dikunci, pasti bagian dalam tidak terawat. Ketika kau membersihkan jendela dari luar, bukannya orang sering membersihkan jendela biasanya. Berarti debu itu dari dalam. Lah, kenapa bisa bersih jika kamu membersihkannya dari luar?" kata Hafidh

"Bener juga. Sepertinya kamu berbakat jadi detektif, Fidh. Tunggu dulu, berarti..." kata Radit

"Hantu..." kata Hafidh dan Radit sambil langsung berlari

Juli 2014

2 tahun setelah kejadian itu, sudah kelas 3 mereka, namun bukannya lebih baik, keadaan makin buruk

Kebandelan murid-murid bandel sungguh sangat mengganggu ketenangan kelas

Seandainya Hafidh dapat menegur, tapi alangkah kasiannya dia bukan Ketua Kelas.

Hafidh pun keluar dari kelas sebentar, sepertinya ke toilet, kemudian Radit mengikuti

Ruangan toilet terbagi dari 2 bagian, toilet dan tempat cuci tangan

Hafidh ke toilet hanya untuk mencuci tangan dan membasuh kepalanya

"Kelas macam apa ini" kata Hafidh kepada dirinya sendiri

Hafidh mengeringkan kepalanya sebentar, kemudian keluar. Dia tidak sadar Radit sejak tadi mengikutinya

Ketika dia baru saja duduk, guru pun datang

"Alhamdulillah" katanya dalam hati

"Uhuk Uhuk" kata guru

"Karena saya sedang sakit-sakitan, kita tidak belajar hari ini" lanjut guru sambil meletakkan kepalanya ke meja guru

"Hore" kata murid

"Yang benar saja" kata Hafidh

Hafidh pun menopang dagunya, tanda bahwa dia mulai merasa bosan

"Apakah kau tidak apa-apa?" tanya Radit

"Ya" kata Hafidh dengan suara bosannya

Ya, walau Hafidh bukan ketua kelas, tapi Radit lah ketuanya

"Hei semuanya, guru sedang sakit kan?. Jangan terlalu ribut, atau kalian kusuruh membersihkan kelas ini!" teriak Radit di tengah keributan

Kelas pun langsung sunyi, hanya terdengar bisik-bisik

"Yakin tidak apa-apa?" tanya Radit dengan suara pelan kepada Hafidh

"Iya, tidak apa-apa" kata Hafidh

Radit pun ikut cemberut, kemudian dia teringat kejadian 2 tahun yang lalu di sekolah ini

Radit pun ingin keluar, dia mendekati guru dan berkata "Saya izin keluar sebentar"

"Baiklah" kata guru dengan suara lesu

"Aku ingin keluar sebentar, tapi jangan berani-berani menggaduhkan suasana kelas. Fidh!, nanti kalau ribut beritahu aku" kata Radit sambil keluar dari kelas

"Dimana gudang itu?" kata Radit

Dia mencari gudang, ternyata masih ada, di seberang toilet

"Waduh, harus menyeberang lagi, entar dikira gurunya gak ada lagi kalau terlihat di tengah lapangan" kata Radit

"Gak usah aja lah" lanjut Radit

Dia pun kembali ke kelas

Bersambung

br /

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pria Bertopeng dari Surga - Bagian 10

Sekarang, pria bertopeng itu berada di area peperangan. Dia membawa busur dan panah miliknya, mengambil di pohon yang puncaknya sudah terbak...