19 Juli 2012
Adalah awal dari segalanya
Hari ini adalah hari pertama sekolah
Pukul 5 pagi, Hafidh sudah bangun. Setelah mandi, makan dan mempersiapkan diri, dia langsung saja pergi ke sekolah
Hafidh menyangka dia adalah orang yang paling cepat datang ke sekolah, ternyata tidak.
Sudah ada 1 orang disana
SMP Pelita, adalah sekolah pilihan Hafidh
Sekolah yang tidak begitu jauh dengan rumahnya
Dengan sepeda kesayangannya, dia pergi pagi-pagi
"Halo, kamu akan sekolah disini" tanya Hafidh kepada orang yang datang lebih awal tadi
"Tentu saja" kata orang tersebut
"Boleh kenalan?" tanya Hafidh lagi
"Boleh!. Namaku Radit, namamu siapa" kata orang tersebut
"Namaku Hafidh. Ngomong-ngomong rumahmu dimana" kata Hafidh
"Rumahku tidak jauh kok, di tepi sungai itu" kata Radit sambil menunjuk ke belakangnya
"Oh..." kata Hafidh
"Bagaimana dengan rumahmu, Fidh" kata Radit
"Itu, di dekat jalan disana" kata Hafidh sambil menunjuk jalan
"Kalau rumahmu juga dekat, bagaimana kalau kita saling mengunjungi rumah" kata Radit
"Terserahmu lah, Dit" kata Hafidh
Itulah awal pertemanan Hafidh dan Radit, kita tidak tahu, mereka akan jadi sahabat, untuk selamanya
Adalah awal dari segalanya
Hari ini adalah hari pertama sekolah
Pukul 5 pagi, Hafidh sudah bangun. Setelah mandi, makan dan mempersiapkan diri, dia langsung saja pergi ke sekolah
Hafidh menyangka dia adalah orang yang paling cepat datang ke sekolah, ternyata tidak.
Sudah ada 1 orang disana
SMP Pelita, adalah sekolah pilihan Hafidh
Sekolah yang tidak begitu jauh dengan rumahnya
Dengan sepeda kesayangannya, dia pergi pagi-pagi
"Halo, kamu akan sekolah disini" tanya Hafidh kepada orang yang datang lebih awal tadi
"Tentu saja" kata orang tersebut
"Boleh kenalan?" tanya Hafidh lagi
"Boleh!. Namaku Radit, namamu siapa" kata orang tersebut
"Namaku Hafidh. Ngomong-ngomong rumahmu dimana" kata Hafidh
"Rumahku tidak jauh kok, di tepi sungai itu" kata Radit sambil menunjuk ke belakangnya
"Oh..." kata Hafidh
"Bagaimana dengan rumahmu, Fidh" kata Radit
"Itu, di dekat jalan disana" kata Hafidh sambil menunjuk jalan
"Kalau rumahmu juga dekat, bagaimana kalau kita saling mengunjungi rumah" kata Radit
"Terserahmu lah, Dit" kata Hafidh
Itulah awal pertemanan Hafidh dan Radit, kita tidak tahu, mereka akan jadi sahabat, untuk selamanya
Komentar
Posting Komentar