Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Sahabat - Bagian 9

"Banyak kejadian yang tak pernah kita sangka ya, Dit" kata Hafidh "Yang pastinya sekolah ini agak angker ditambah segala penembakan yang ada" kata Radit . "Mengapa kau melakukan tembakan tadi" tanya Pak Dane di mobilnya "Aku disuruh oleh seseorang" kata Fajri "Kukira disana masih ada Kepala Sekolah" lanjut Fajri . "Tenanglah Zul, kau masih bisa memanggil beliau 'Yah', mungkin beliau hanya tidak menganggap kamu sebagai anak" kata Hafidh "Itu kan sama saja" bisik Radit "Diamlah" kata Hafidh sambil berkedip Izul pun berhenti memegang kepalanya. Dia sedikit senyum, dan Bukk! Pukulan keras melayang dari tangan Izul dan membuat Hafidh agak knock-out . Radit pun menyambut tubuh Hafidh yang (sepertinya) tidak sadarkan diri. Darah pun bercucuran dari pipinya. "Orang baik-baik membuatmu berhenti menangis, malah kau hajar" kata Radit Izul pun lari begitu saja "Ada apa dengannya?" kata Radit...

Sahabat - Bagian 8

Pak Dane membuka pintu lebar-lebar untuk jaga-jaga, kemudian dia melihat ke luar "Tidak ada apa-apa" kata Pak Dane "Wah, kau hebat Dit" kata Hafidh kepada Radit "Itu hanya kebetulan" kata Radit tersenyum simpul "Ya, ada apa Dit?" tanya Pak Dane "Saya belum paham pak, boleh saya bertanya" kata Radit "Ya, tentu" kata Pak Dane menyambutnya dengan senang hati . "Anak macam apa itu" kata Kepala Sekolah sambil berjalan cepat dengan geram "Ah sial!. Target bergerak terlalu cepat!" kata seseorang menelpon "Ternyata kau" kata Pak Dane sambil memegang pinggangnya Hafidh dan Radit pun melihat lewat jendela "Fajri....." kata Pak Dane "Apa yang kau lakukan disini" lanjut Pak Dane "Aku hanya melakukan tugasku" kata Fajri Fajri, adalah teman lama Pak Dane yang berkhianat setelah sekian lama pertemanan mereka itu. Sekarang, Fajri adalah salah satu orang yang agak dibenci Pak Dane. ...

Sahabat - Bagian 7

"Izul!" teriak Pak Dane membangunkan Izul Namun Izul tidak bangun-bangun juga. Radit pun sedikit tertawa. Tiba-tiba Pak Dane melihat ke arah semua siswa, dia menutup mulutnya dengan telunjuknya, menandakan untuk diam. Kelas 9 pun menjadi sunyi secara tiba-tiba. Pak Kepala Sekolah memasuki kelas 9, ternyata beliau menunggu diluar dari tadi Beliau mencoba membangunkan Izul, Izul sepertinya bangun namun matanya masih terpejam, seperti menolak untuk dibangunkan. Namun Izul bangun, dia membuka matanya dan dia kaget karena ada Pak Kepala Sekolah dihadapannya. Semua murid pun tertawa, Pak Dane juga. "Benar kan?" kata Pak Dane kepada Kepala Sekolah Kepala Sekolah menyahutnya dengan anggukan "Ada apa kau ini, gurumu sedang menjelaskan, malah tidur kau ini" kata Kepala Sekolah memarahi Izul "Penjelasan terlalu panjang, kurang jelas lagi, ditambah mataku ngantuk, tidur aja" kata Izul dengan santainya "Kalau penjelasannya kurang jelas, nanya dong!!. Jan...