"Banyak kejadian yang tak pernah kita sangka ya, Dit" kata Hafidh "Yang pastinya sekolah ini agak angker ditambah segala penembakan yang ada" kata Radit . "Mengapa kau melakukan tembakan tadi" tanya Pak Dane di mobilnya "Aku disuruh oleh seseorang" kata Fajri "Kukira disana masih ada Kepala Sekolah" lanjut Fajri . "Tenanglah Zul, kau masih bisa memanggil beliau 'Yah', mungkin beliau hanya tidak menganggap kamu sebagai anak" kata Hafidh "Itu kan sama saja" bisik Radit "Diamlah" kata Hafidh sambil berkedip Izul pun berhenti memegang kepalanya. Dia sedikit senyum, dan Bukk! Pukulan keras melayang dari tangan Izul dan membuat Hafidh agak knock-out . Radit pun menyambut tubuh Hafidh yang (sepertinya) tidak sadarkan diri. Darah pun bercucuran dari pipinya. "Orang baik-baik membuatmu berhenti menangis, malah kau hajar" kata Radit Izul pun lari begitu saja "Ada apa dengannya?" kata Radit...
Arsip penyimpanan tulisan, utamanya dari WapBlog Indonesia